Islamic boarding school and the deradicalization efforts of islamic education in Madura

  • Deradicalization has become a priority agenda of Islamic education studies in the last few decades. This study aims to comprehensively understand the efforts to deradicalize Islamic Education conducted by the Annuqayah Islamic boarding school in Madura, East Java, Indonesia. Researchers used qualitative methods with a case study. Data collection was done through in-depth interviews, documentation studies, and observations. The results of this study found ten efforts at deradicalization conducted by Annuqayah Islamic boarding school, i.e. (1) Reactualization of learning resources; (2) Strengthening anti-radicalism; (3) Increasing literacy and discussion skills; (4) Strengthening the spirits of nationalism; (5) Promoting the principle of wasathiyah (moderatism); (6) Applying the theological concept of Ahlus-Sunnah wal Jama’ah (the group who perform the sunnah); (7) Initiating anti-radicalism curriculum; (8) Implementing progressive manhaj; (9) Formulating halaqa (meetings) with ulama; and (10) Empowering friendship and brotherhood. The implications of this research provided considerations in evaluating the curriculum, teaching materials, and teaching and learning process to support the creation of Islamic education institutions that promote peace, non-violence, and rahmatan lil alamin.
  • Deradikalisasi menjadi agenda prioritas studi pendidikan Islam dalam beberapa dekade terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara komprehensif tentang upaya deradikalisasi Pendidikan Islam yang dilakukan oleh Pondok pesantren Annuqayah di Madura, Jawa Timur Indonesia. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian ini menemukan sepuluh upaya deradikalisasi yang dilakukan oleh Pondok pesantren Annuqayah, yaitu (1) Reaktualisasi sumber belajar; (2) Pendalaman paham anti-radikalisme; (3) Peningkatan keterampilan literasi dan diskusi; (4) Mengukuhkan spirit nasionalisme; (5) Mempromosikan prinsip wasathiyah (moderatisme); (6) Menerapkan konsepteologi Ahlus-Sunnah wal Jama’ah (golongan yang menjalankan sunnah); (7) Menginisiasi kurikulum anti-radikalisme; (8) Mengimplementasikan manhaj yang progresif; (9) Memformulasikanhalaqa (pertemuan) bersama ulama; dan (10) Peneguhan silaturahmidan persaudaraan. Implikasi dari penelitian ini memberikan bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kurikulum, bahan ajar, dan proses belajar-mengajar untuk mendukung terciptanya lembaga pendidikan Islam yang mempromosikan peace, non-violence, dan rahmatan lil alamin.

Download full text files

Export metadata

Additional Services

Share in Twitter Search Google Scholar
Metadaten
Author:M. Nurul Ikhsan Saleh, Burhan Nudin, Khusaini Khusaini, Puji Alim, Ida Ayu Putri
URN:urn:nbn:de:hebis:30:3-549674
DOI:https://doi.org/10.14421/jpi.2019.82.259-286
ISSN:2356-3877
ISSN:2301-9166
Parent Title (German):Jurnal Pendidikan Islam
Publisher:Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Document Type:Article
Language:English
Year of Completion:2019
Year of first Publication:2019
Publishing Institution:Universitätsbibliothek Johann Christian Senckenberg
Release Date:2020/06/24
Tag:Deradicalization of Islamic Education; Islamic Boarding School; Madura
Deradikalisasi Pendidikan Islam; Madura; Pondok Pesantren
Volume:8
Issue:2
Page Number:27
First Page:259
Last Page:286
Note:
Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
HeBIS-PPN:467289190
Dewey Decimal Classification:3 Sozialwissenschaften / 37 Bildung und Erziehung / 370 Bildung und Erziehung
Sammlungen:Universitätspublikationen
Licence (English):License LogoCreative Commons - Namensnennung-Nicht kommerziell 4.0